Merampai Mimpi Kota Layak Huni bersama Sinar Mas Land
Langkah pria tanggung itu nampak lelah. Menyusuri trotoar kota dengan lubang di sana sini yang mulai parah. Tangan kanannya mengusap dahi sementara si kiri mengibas kerah. Gerah.. Karena ia telah menempuh jarak tidak dekat. Menuju tempat ia beristirahat, yang lalu ia sebut itu rumah.
Rutinitas ini mau tidak mau wajib ia jalani hampir setiap hari. Kurang tersedianya akses transportasi memaksa Iwan (namanya) berjalan kaki menuju tempat ia mengais rejeki. Sebagai informasi, Iwan berjalan bukan karena tidak ada kendaraan pribadi, namun lebih ke arah jarak yang serba nanggung. Fasilitas kurang mendukung, dan banyak lagi problematika kota nir-layak huni yang makin menggunung.
Sebuah protret keseharian ribuan bahkan mungkin jutaan keluarga yang tinggal di area perkotaan saat ini. Mengais rejeki sembari merampai mimpi tinggal di kota yang lebih layak huni.
Indonesia Darurat Kelayakhunian
Meski terlihat sebuah permasalahan klise, pada kenyataannya kelayakhunian sebuah kota sudah menjadi momok yang semakin menghantui. Seperti apa yang dialami oleh Iwan. Seorang kepala keluarga muda berusia 28 tahun. Hidup bersama sang istri, Suci, dan dua orang anak. Si sulung yang berada di Sekolah Dasar dan si bungsu masih berusia 3 tahun.
Bersama keluarga kecilnya, Iwan sudah khatam lika liku hidup di perkotaan, tepatnya di kawasan Kabupaten Bekasi. Menjalani hari dengan penatnya kota tentu bukan hal yang paling ideal. Terlebih mengingat sang buah hati juga sedang dalam masa perkembangan paling vital.
Mari sedikit mengulik data, Most Livable City Index (MLCI) 2017 dari Ikatan Ahli Perencana (IAP) mengungkap bahwa terjadi penurunan rata-rata indeks kelayakhunian kota yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun. Hasil penelitian yang rampung tiap 3 tahun itu menyebut bahwa saat ini semakin banyak kota di Indonesia yang wajib dilabeli kota tak layak huni.
Dari 26 kota di 19 provinsi yang menjadi objek studi, hanya sekitar 23% yang dapat “nilai hijau”. Selebihnya masyarakat perkotaan tersebut nampaknya sedang hidup di kawasan “merah” rawan kesejahteraan.
Seperti saat Iwan berkisah tentang pengalaman.
Iwan dan Suci seringkali merasa khawatir saat anak sulung mereka berjalan kaki pulang dari sekolah. Jalur pejalan kaki di kota mereka buruk dan tidak terawat, membuat perjalanan pulang sekolah menjadi berbahaya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga ini dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan anak-anak mereka.
Belum lagi kurangnya rasa aman dari bencana. Mereka tinggal di daerah yang rawan banjir, membuat mereka selalu waspada dan khawatir akan keselamatan keluarga. Kurangnya infrastruktur dan fasilitas penanggulangan bencana di kota mereka menambah rasa ketidakamanan ini.
Namun salah satu yang paling kentara adalah kemacetan yang semakin parah. Iwan yang bekerja di pusat kota, sering kali terjebak dalam kemacetan. Hal ini bukan hanya membuang-buang waktu, tetapi juga menambah stres dan kelelahan setelah bekerja seharian.
Kemacetan yang semakin parah ini juga mempengaruhi kualitas hidup keluarga mereka secara keseluruhan. Belum lagi dikombinasi dengan pengalaman di awal tentang buruknya sarana pejalan kaki, sudah pasti jadi ironi tersendiri.
Dan untuk melengkapi daftar keluhan, kebanyaan kota saat ini tidak melibatkan eksistensi masyarat dalam pengembangan dan penataan. Iwan dan banyak warga lain merasa bahwa mereka kurang dilibatkan dalam proses pembangunan kota. Mereka merasa bahwa kebijakan dan proyek pembangunan sering kali tidak mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Hal ini membuat mereka merasa tidak memiliki kendali atas lingkungan tempat mereka tinggal.
Lalu apakah menyerah jadi pilihan?
Harus bertahan hidup di kota yang pun tak mampu menjadi penyokong kehidupan.
Mengenal Konsep Livable City Di Indonesia
Jika berkaca pada upaya yang telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta, konsep livable city atau kota layak huni yang ideal bisa dikatakan sedang menuju arah yang tepat. Mulai munculnya kesadaran baik di tingkat masyarakat hingga pemangku kebijakan terkait pentingnya memiliki kota tempat tinggal yang baik, menjadi indikasi positif akan semakin berkembangnya konsep kota idaman itu dapat terwujud.
Dan berikut beberapa poin penting terkait karakteristik kota yang menerapkan konsep Livable City di Indonesia.
- Standar Daya Hidup yang Baik: Kota yang menerapkan konsep Livable City memiliki standar daya hidup yang baik, dinamis, saling berpengaruh, berintegrasi, dan ramah bagi lingkungan serta penghuninya.
- Interaksi Manusia dan Lingkungan: Konsep Livable City bertujuan untuk menciptakan kondisi kota yang seimbang dalam interaksi antara manusia dan lingkungannya.
- Kawasan Hunian yang Berkualitas: Pengembangan kawasan hunian yang berkualitas dengan aksesibilitas yang baik, keamanan yang terjamin, serta adanya fasilitas publik seperti taman, ruang terbuka, dan sarana olahraga.
- Pengelolaan Lingkungan yang Baik: Kota yang menerapkan konsep Livable City juga memiliki sistem pengelolaan lingkungan yang baik, termasuk pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
- Keterlibatan Masyarakat: Penerapan konsep Livable City juga melibatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kota, sehingga tercipta komunitas yang aman dan lingkungan yang bersih.
Meskipun sudah banyak dicanangkan, penerapan konsep Livable City tentu masih memiliki beberapa kendala. Namun saat ini potensinya semakin berkembang dan nampak cerah.
Selain itu, konsep Livable City juga berkaitan dengan lingkungan yang berkesinambungan dan kenyamanan hidup bagi masyarakat kota. Dengan demikian, kota yang menerapkan konsep Livable City di Indonesia diharapkan dapat memberikan kualitas hidup yang baik bagi penduduknya, dengan memperhatikan aspek fisik dan non-fisik dari lingkungan kota.
Merampai Mimpi Kota Layak Huni
Meski menghadapi berbagai tantangan, Iwan dan Suci tidak menyerah dalam mencari hunian yang layak untuk keluarga mereka. Mereka terus mencari informasi dan berusaha memahami konsep “Liveable City” atau kota layak huni.
Meski perjalanan mencari hunian layak ini tidak mudah, Iwan dan Suci tetap optimis. Mereka percaya bahwa dengan usaha dan kerja keras, mereka dapat memberikan hunian yang layak dan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga mereka.
Mereka berharap dapat menemukan hunian di kota yang menerapkan konsep Liveable City, seperti yang dilakukan oleh Sinar Mas Land. Sinar Mas Land berkomitmen menyediakan akses yang setara terhadap kebutuhan hidup seperti hunian yang baik, mobilitas, kualitas hidup, hingga layanan pendidikan serta lingkungan kerja di setiap proyek yang dikelola.
Hingga harapanpun muncul dari Kota Deltamas.
Kota Deltamas adalah sebuah kota mandiri yang luasnya mencapai sekitar 3,200 Ha. Kota ini terletak di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Kota Deltamas merupakan pengembangan terintegrasi antara residensial, komersial, dan industrial estate bertaraf internasional. Kota ini memiliki akses langsung ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek di KM 37. Deltamas didirikan pada tahun 1993 melalui PT Puradelta Lestari Tbk dan dimiliki oleh Sinar Mas Land menggandeng rekanan ternama asal Jepang, Sojitz.
Kota Deltamas memiliki berbagai fasilitas, termasuk hotel, sekolah, pusat olahraga, dan pasar modern. Beberapa perusahaan multinasional, seperti Wuling, Mitsubishi, Hyundai dan Suzuki, telah bergabung di kawasan ini. Setelah Kota Bekasi naik status menjadi Kotamadya, Pusat Pemerintah Kabupaten Bekasi dipindahkan ke Kota Deltamas.
Dalam upaya Sinar Mas Land kembangkan konsep Livable City, upaya tersebut berjangkar pada empat pilar, yaitu “Live” (menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan hidup masyarakat), “Learn” (menyediakan fasilitas pendidikan yang berkualitas), “Work” (menyediakan lingkungan kerja yang kondusif), dan “Play” (menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan rekreasi masyarakat).
Live
Iwan dan Suci sangat bersyukur tinggal di kawasan perumahan Naraya Park di Kota Deltamas yang menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung kebutuhan hidup sehari-hari. Meski hanya hunian berukuran 30/50 yang sederhana, namun penuh dengan kemudahan dan kenyamanan sebagai tempat tinggal.
Mereka dapat dengan mudah mengakses kebutuhan pokok seperti pasar modern, supermarket, dan rumah sakit yang berlokasi tidak jauh dari perumahan. Selain itu, akses jalan dan transportasi umum juga sangat memadai sehingga mobilitas keluarga menjadi sangat mudah. Si bungsu juga dapat bermain dengan aman dan nyaman di taman dan ruang terbuka yang ada dengan ceria.
Learn
Suci sangat senang karena anak sulungnya mendapatkan fasilitas pendidikan berkualitas di Sekolah Sinar Mas Land di Kota Deltamas. Di sekolah ini, putranya mendapatkan pendidikan holistik dengan kurikulum internasional.
Fasilitas sekolahnya sangat lengkap, mulai dari kelas yang representative, perpustakaan, laboratorium, hingga lapangan olahraga. Suci merasa putranya mendapatkan bekal pendidikan terbaik untuk masa depannya.
Work
Iwan bekerja di salah satu perusahaan yang berlokasi di Kawasan Niaga Terpadu (KNT) Kota Deltamas. Di kawasan ini banyak terdapat perkantoran dan bisnis center sehingga menciptakan lingkungan kerja yang sangat kondusif.
Selain itu akses menuju kawasan ini sangat mudah karena dekat dengan tempat tinggal Iwan. Setelah pulang kerja Iwan dapat langsung menikmati waktu bersama keluarganya.
Play
Pada akhir pekan, keluarga Iwan dan Suci sangat menikmati fasilitas rekreasi yang disediakan di Kota Deltamas. Mereka dapat berenang di kolam renang Deltamas Sport Club, bermain di Deltamas Water Park lokasi favorit si bungsu dan menikmati pertunjukan di Deltamas Convention Hall. Selain itu, mereka juga sering jalan-jalan santai di area taman sambil menikmati pemandangan danau buatan.
Keluarga kecil ini sangat bersyukur bisa tinggal di kota yang menyediakan banyak fasilitas rekreasi untuk warganya.
…
Sebagai penutup, menarik benang merah dari semuanya, kota tempat tinggal adalah tempat kita kembali. Tempat dimana kita tidak hanya tinggal namun lebih dari itu. Di sana kita hidup dan menghidupi. Berbagai, membentuk kebersamaan, dan membangun identitas bersama.
Seperti mimpi Iwan dan keluarga kecilnya, harapan masa depan kota layak huni di Indonesia perlahan mampu menjadi kenyataan.
Semoga.
Sumber informasi dan gambar
Website Kota Deltamas : https://deltamas.id/
Youtube Kota Deltamas : @Kotadeltamas
-0 Comment-